Dies Natalis ke-30 Universitas Ngudi Waluyo menjadi momen penting untuk merefleksikan perjalanan panjang dan pencapaian universitas ini. Dalam rangka memperingati tiga dekade dedikasi terhadap pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, diadakan serangkaian acara yang penuh makna. Salah satu kegiatan yang sangat sarat makna spiritual dan budaya adalah ziarah makam leluhur.

Pada pagi yang cerah, segenap civitas akademika Universitas Ngudi Waluyo berkumpul untuk melaksanakan ziarah makam leluhur. Dengan hati yang khidmat, mereka mengenang jasa-jasa pendiri dan tokoh-tokoh penting yang telah berkontribusi dalam membangun fondasi universitas ini. Upacara dimulai dengan pembacaan doa bersama, dipimpin oleh tokoh agama setempat, memohon berkah dan ketenangan bagi arwah para leluhur.

Prosesi ziarah ini tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga menjadi wujud penghormatan dan rasa terima kasih atas segala perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh para pendahulu. Sebagai simbol penghormatan, bunga dan taburan kembang disiapkan dengan penuh cinta, kemudian diletakkan di makam-makam para leluhur. Suasana haru terasa ketika satu per satu peserta ziarah, yang terdiri dari pimpinan universitas, dosen, staf, dan mahasiswa, memberikan penghormatan terakhir mereka.

Ziarah makam leluhur ini juga menjadi momen refleksi bagi seluruh anggota Universitas Ngudi Waluyo untuk terus menjaga dan melanjutkan warisan nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan. Semangat perjuangan, integritas, dan dedikasi yang diwariskan oleh para pendahulu menjadi inspirasi bagi generasi saat ini untuk terus berkarya dan mengharumkan nama universitas di kancah nasional maupun internasional.

Dengan penuh rasa syukur, Universitas Ngudi Waluyo melangkah ke depan, siap menghadapi tantangan dan meraih prestasi baru, sambil selalu mengingat dan menghormati jasa-jasa para leluhur yang telah mengabdikan hidup mereka demi kemajuan pendidikan di tanah air.